edit gambar by: ELrowi ganteng |
Tidak terasa waktu
terus berjalan, sudah menjelang habis satu semester perkuliahan Pendidikan Profesi
Guru (PPG) di UNS. Telah waktunya giliran diadakannya program lanjutan setelah
melaksanakan program praktek industri sebagai sarana untuk meningkatkan
kemampuan tentang kejuruan dan mengenal dunia industri lebih jauh.
Program lanjutan yang
akan digulirkan adalah workshop SSP, nah, sebelum jauh melihat isi dari
workshop SSP makri kita lihat dulu apa itu SSP. Workshop SSP adalah salah satu
kegiatan yang ada dalam Program Pendidikan Profesi Guru, SSP sendiri mempunyai
kepanjangan Subject Specific Pedagogy, Workshop SSP
dapat difahami sebagai kegiatan untuk mengemas materi bidang studi menjadi
seperangkat pembelajaran yang komprehensif dan mendidik. Nantinya dalam
workshop SSP kurang lebih akan membahas beberapa komponen yang menjadi lingkup
perangkat pembelajaran antara lain: silabus, RPP, buku
siswa, LKS, dan lembar penilaian.
Dari beberapa artikel
yang saya baca tentang workshop SSP, sistem yang akan dilaksanakan berupa
lokakarya yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu produk berupa perangkat pembelajaran
yang akan digunakan untuk kebutuhan dalam program berikutnya pada waktu praktek
Mikro Teaching atau pada saat
nantinya mengajar di sekolah.
Berikut saya tampilkan bagan
workshop SSP yang pernah saya baca:
bagan workshop SSP : sumber : disini |
keterangan bagan :
1). Pleno 1
a). Pleno 1 bertujuan untuk
membekali peserta didik tentang penyusunan bahan ajar, RPP, LKS, evaluasi dan
pembuatan media pembelajaran.
b). Selanjutnya dosen
koordinator workshop (salah satu dari dosen pembimbing), dosen pembimbing (DP),
dan guru pamong (GP) memimpin brain storming untuk menelaah kurikulum
dan menganalisis materi, sistem pembelajaran matematika, dan evaluasi sesuai
dengan jenjang dan jenis pendidikan peserta PPG matematika, sekaligus
mengidentifikasi permasalahan-permasalahan dalam pembelajaran matematika yang
akan dijadikan penelitian tindakan kelas masing-masing peserta PPG.
c). Waktu
pelaksanaan Pleno I disesuaikan dengan kebutuhan
2). Diskusi Kelompok
a).
Hasil pleno 1 selanjutnya dibahas dalam diskusi kelompok, antara lain
untuk sinkronisasi Standar Kompetensi
(SK) dan Kompetensi Dasar (KD) matematika sekolah, memilih pendekatan, strategi
dan teknik pembelajaran matematika
yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, serta
identifikasi masalah PTK. Diskusi kelompok difasilitasi oleh dosen
koordinator workshop, dosen pembimbing dan guru pamong atau tanpa
guru pamong.
b).
Jika dalam diskusi kelompok ini teridentifikasi peserta didik kurang dan atau
mengalami kekeliruan konseptual materi, maka dosen koordinator workshop segera melakukan pendalaman dan atau pelurusan konseptual.
c).
Hasil dari diskusi kelompok adalah kesiapan peserta didik dalam hal menentukan
materi pembelajaran, pendekatan, dan metode pembelajaran, rancangan bahan ajar, dan
media pembelajaran yang akan digunakan untuk pengembangan RPP, bahan ajar, dan
media pembelajaran, alat evaluasi dan proposal PTK.
d). Waktu
pelaksanaan diskusi kelompok disesuaikan dengan kebutuhan.
3). Kerja Kelompok/Mandiri
Dalam
tahap ini mahasiswa secara kelompok dan atau mandiri menyusun:
a).
RPP
b).
Bahan ajar
c). Media pembelajaran
d). Instrumen evaluasi
e). Pendukung pembelajaran lainnya
f).
Proposal Penelitian Tindakan Kelas
4). Pleno 2
Hasil
dari kerja kelompok dan atau mandiri selanjutnya dibawa ke dalam pleno tahap 2
yang bertujuan untuk:
a).
Memaparkan hasil kerja kelompok dan atau mandiri.
b).
Melaksanakan peer teaching sebagai wahana latihan mengajar para peserta.
c).
Mendapatkan umpan balik dari dosen koordinator workshop, dosen pembimbing dan teman sejawat.
5). Revisi
Jika dari pleno 2
RPP dan kelengkapannya,
beserta proposal PTK
dinyatakan harus direvisi, maka peserta didik diberi kesempatan untuk merevisi.
6). Persetujuan
Jika RPP dan
kelengkapannya, beserta proposal PTK dinyatakan benar dan layak digunakan untuk
PPL, maka dosen koordinator workshop, dosen pembimbing dan guru pamong mengesahkan
RPP dan kelengkapannya, beserta proposal PTK.
7). Microteaching
Kegiatan ini dilakukan dengan menghadirkan siswa
dalam jumlah terbatas ke laboratorium microteaching yang bertujuan untuk
memantapkan ketrampilan dasar mengajar. Jika hal ini tidak memungkinkan dapat
dilakukan peerteaching.
8). Refleksi dan Revisi
Hasil pengamatan dalam
microteaching baik secara langsung
maupun melalui rekaman dibahas bersama untuk memperoleh masukan dan perbaikan
dari dosen pembimbing, guru pamong dan teman sejawat untuk perbaikan RPP
dan perangkat pembelajaran.
Dalam kegiatan PPG SMK Produktif
2013 UNS, pekan pertama di awali dengan teori klasikal untuk memberikan bekal
sebelum workshop, karena peserta yang ada tidak semua lulusan dari LPTK,
sehingga perlu adanya pemberian teori tentang materi kependidikan.
Semoga worshop SSP dapat berjalan
lancar dan sesuai harapan, dapat bermanfaat sesaui dengan apa yang menjadi
tujuan program ini.
Pabelan, Senin, 16 Februari 2014
0 komentar:
Posting Komentar